Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 01:44:44【Sehat】250 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(85)
Artikel Terkait
- 526 rumah di Pandeglang terdampak banjir luapan sungai Ciliman
- Kiat mengonsumsi ramen dengan pilihan lebih sehat
- Yayasan GoTo Merah Putih diluncurkan untuk sejahterakan keluarga mitra
- Pelatihan penjamah Makan Bergizi Gratis di Palu
- Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital
- Berikut 6 tanaman herbal untuk jaga daya tahan tubuh
- SPPG MBG Preneur hadir di Malang, dukung sistem pasokan pangan lokal
- Anggota Komisi XIII DPR RI dorong penguatan pengawasan industri AMDK
- Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif
- KSAD sebut pelatihan personel di bidang MBG dibiayai pihak Singapura
Resep Populer
Rekomendasi

Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif

Waspadai dampak paparan mikroplastik terhadap kesehatan

KBRI Beijing sambut 700 mahasiswa baru RI: "Kalian jembatan RI

Tokoh muda inspiratif Indonesia di Hari Sumpah Pemuda 2025

Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG

Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian

Wakapolda Sumut: Dapur SPPG Polres Tapanuli Utara layani 1.762 siswa

ShopeePay selenggarakan promo 11.11 mulai 25 Oktober 2025